Gebug Ende Desa Seraya, Tradisi Bali Timur Yang Mendunia
Hello Bro n Sis, Gebug Ende Desa Seraya, Tradisi Bali Timur Yang Mendunia - Bali adalah sebuah pulau yang berada di Indonesia, dimana memiliki ragam budaya di tiap daerah yang unik, salah satunya yang akan aku bagikan kali ini. www.3835.info
Aku mengunjungi daerah ini sekitar tahun 2017-2018 silam bersama rekan- rekan fotografi dan audiografi Bali, kita menuju Karangasem tepatnya di Desa Seraya, yang kita tempuh sekitar 2 jam dari kota Denpasar.
Gebug Ende Desa Seraya Karangasem/dokpri |
Sebagian dari kamu pastinya bertanya tahu dari mana ada acara tersebut dan lokasinya?
Mmhh baiklah aku kasih latar belakang sedikit mengapa akhirnya aku bisa sampai di ujung timur pulau Bali bernama Desa Seraya ini.
Aku mengetahui ini dari media sosial, penasaran juga kan adanya tradisi perang rotan, kalau tanpa internet sih tidak mungkin aku tahu dan bisa sampai disana.
Pemerintah setempat tepatnya juga melakukan promosi acara tradisi ini ke berbagai kalangan lewat Internet.
Manfaat Internet sangat dirasakan bagi daerah terpencil ujung timur Bali ini, bagaimana mereka mengemas tradisi menjadi sebuah pertunjukan yang sangat seru dan berkesan.
Akhirnya aku telusuri kapan jadwal pelaksanaan dan bersama kawan - kawan aku pun menuju lokasi untuk menjawab rasa penasaranku sesuai jadwal yang telah di publikasi oleh panitia setempat.
Gebug Ende Seraya
Sebelum lanjut ada baiknya aku jelaskan sedikit apa sih "Gebug Ende Seraya"ini, agar ke depan tak salah persepsi bagi rekan - rekan, siapa tahu kamu akan berkunjung ke daerah ini, paling tidak sudah paham maksud dan tujuan diadakannya atraksi yang satu ini.
Gebug Ende Seraya adalah sebuah tradisi yang berasal dari Desa Seraya Kabupaten Karangasem Bali.
Arti kata Gebug Ende sendiri aku jabarkan sebagai berikut, "Gebug" dalam bahasa Bali memiliki arti memukul, dalam hal ini memukul lawan menggunakan rotan.
Sedangkan "Ende" memiliki arti Tameng atau perisai untuk melindungi diri dari pukulan lawan, Seiring dengan berjalannya waktu lebih di kenal dengan "Perang Rotan".
Sejarah Gebug Ende Seraya
Saat aku berkunjung ke lokasi dan bertanya saat pertunjukan seni ini di laksanakan, aku mendapatkan sebuah info atau asal usul Sejarah Gebug Ende Karangasem ini adalah dimulai sejak jaman Kerajaan Karangasem.
Pada saat itu penduduk di Desa Seraya ini terkenal sangat kuat serta tahan terhadap serangan alat tempur. Oleh karena itu, mereka mendapat mandat untuk menyerang Kerajaan Selaparang yang berada di pulau Lombok.
Singkat cerita Kerajaan Selaparang berhasil di kalahkan hingga berada di bawah kekuasaan Kerajaan Karangasem.
Untuk menjaga stamina dan regenerasi nya, penduduk di Desa Seraya melatih mereka melakukan latihan perang sejak dini.
Latihan ini menggunakan "Rotan dan Tameng" antar penduduk, dari sinilah lahir "Tradisi Gebug Ende Seraya".
Waktu Pelaksanaan Gebug Ende Desa Seraya
Selain di pergunakan untuk latihan, para pemuka dan adat di daerah tersebut juga mempergunakan tradisi ini untuk memohon kesejahteraan, kesuburan, hingga memohon turun hujan.
Sesuai kalender Bali jadwal Gebug Ende Desa Seraya ini di laksanakan pada Sasih Kapat. Sasih kapat itu jika di lihat pada kalender Masehi jatuhnya pada bulan Oktober sampai dengan November.
Permainan Tradisi Gebug Ende Desa Seraya
Saat pelaksanaan pemerintah sudah menentukan jawal pelaksanaan tradisi, dimana wisatawan bisa menyaksikan langsung seperti apa perang rotan asal Bali ini berlangsung.
Siapa Pelaku Tradisi Gebug Ende Desa Seraya Karangasem ?
Tak sembarang orang bisa melakukan tradisi ini, khususnya untuk ritual, pelaku utama adalah warga Desa Seraya Barat Karangasem.
Hal ini penting di kasih catatan bahwa tak sembarang orang bisa ikut serta dalam tradisi ini, sebab penduduk Desa Seraya sudah sejak kecil melakukan tradisi ini.
Tetapi seiring kebutuhan untuk atraksi seni wisatawan juga bisa mencoba namun ada batasan untuk menghindari hal - hal yang tidak di inginkan.
Yang Unik Dari Tradisi Gebug Ende Desa Seraya Karangasem
Dari pengalaman aku langsung melihat ke lokasi, yang bisa aku rasakan adalah semangat kepahlawanan dari masing - masing penduduk Desa Seraya.
Selain itu ada juga bagaimana mereka menjaga stamina, ketangkasan, termasuk dalam bertarung dengan lawan.
Bagi kamu yang ingin melihat lebih detail berupa gambar bergerak, aku sudah siapkan khusus dan spesial di channel youtube, Selamat Menyaksikan !
Dari tayangan ini sangat jelas regenerasi mereka untuk melestarikan budaya dan tradisi, mereka juga menyertakan anak - anak, remaja hingga dewasa.
Pertarungan Gebug Ende Desa Seraya Karangasem
Dalam tradisi Gebug Ende para pelaku menggunakan seragam adat madya pada pria, serta memakai udeng (ikat kepala), dimana bagian bawahnya memakai kain yang di kancut dimasukkan ke bagian belakang bawah pinggang, sehingga tidak mengganggu pergerakan.
Para petarung membawa rotan dengan ukuran yang sudah di sesuaikan dengan usia, antara 1.5 m sampai dengan 2 m. Selain itu juga memegang tameng.
Gebug Ende Seraya ini menggunakan 2 wasit, hal ini sangat penting sebab emosi dan adrenalin petarung kadang meledak - ledak dan wajib di hentikan agar tak menjadi lebih liar.
Kabar Menarik Lain
Arena tempat pertarungan di buat sekitar 4 x 5 m dan penonton berada di sekeliling arena.
Lama pertarungan perang rotan Gebug Ende Desa Seraya ini sekitar 10 - 15 menit, di dalam arena juga terdapat pembatas antara kedua petarung menggunakan rotan.
Satu hal yang membuat adrenalin baik petarung dan penonton meningkat adalah alunan musik (gambelan Bali) pengiringnya.
Ini adalah salah satu warisan budaya yang tetap di gaungkan oleh pemerintah Karangasem Bali.
Salah satu wujud nyata bagaimana melestarikan budaya ini adalah dengan jalan mengemas ritual dengan pertunjukan seni.
Salah satu seni yang di gabung adalah teknik fotografi dan videografi, yaitu saat pertarungan di mulai.
Selain itu berkat hadir Internetnya Indonesia ragam teknik dan momen terbaik bisa di publikasikan ke penjuru dunia dengan cepat.
Aku sendiri sangat takjub dengan atraksi Gebug Ende Desa Seraya ini, wisatawan juga sangat antusias menyaksikannya, adrenalin juga dipastikan meningkat.
Untuk kamu yang ingin menyaksikan langsung ingat waktu pelaksanaan, Jika masih bingung dengan lokasi Desa Seraya, jaman sekarang bisa manfaatkan MAP di hp pintar, itulah Manfaat Internet.
Sebagai daerah yang ada di ujung timur pulau Bali Telkom Indonesia dengan IndiHome nya juga menyediakan jaringan internet terluas menjangkau pelosok daerah, dalam hal ini di Desa Seraya untuk mempermudah penyebaran informasi ke berbagai wilayah.
Misalnya kapan Acara Gebug Ende Desa Seraya Ini akan di gelar, lokasi pelaksanaan hingga Harga tiket untuk menonton langsung.
Inilah salah satu manfaat internet yang tak terbatas untuk kebutuhan teknologi semata, internet juga bisa sangat berperan dalam memperkenalkan budaya yang ada di setiap daerah Indonesia.
Gebug Ende Desa Seraya, Tradisi Bali Timur Yang Mendunia - Ketika berwisata ke Bali khususnya di bulan Oktober hingga November jangan sampai terlewatkan tradisi ini.
Kalau tidak salah, saya pernah menyaksikan Gebug Ende ini di televisi, Mas. Tapi tetap beda sensasinya, saat menyaksikan langsung ya, Mbak.
BalasHapusSaya saja meringis, saat melihat badan pemain dipukul rotan. Mungkin karena sudah berlatih dari kecil, jadi tak terasa ya, Mas.
Benar kak, melihat langsung lebih meningkat adrenalinnya
HapusWow. Menilik sejarahnya. Tradisi gebug ende ini jadi menarik sekali memang. Keberadaan internet keren banget. Kita jadi semakin tahu keberagaman tradisi yang ada di Indonesia.
BalasHapusBenar kak, banyak banget Manfaat Internet untuk masa depan, pastikan hal positif untuk melestarikan budaya kita
HapusBahkan penpals saya sendiri menganggap saya tinggal di daerah Bali hanya karena tahu saya di Indonesia
BalasHapusPadahal Indonesia luas sekali
Makanya dia tuh excited karena Bali saja sudah sedemikian mempesona
Salam dari pulau dewata kak
Hapusluar biasa banget keseruan acara budaya sepertti ini. Dengan melihatnya langsung pasti vibe nya bakalan beda banget dan jadi seru puol sih.
BalasHapusYo i kak, alunan musik gambelan pengiringnya juga mantap
HapusTernyata Bali kaya akan budayanya, salah satunya Gebug Ende Desa Seraya yang terletak di Karangasem ini. Bersyukur kini Telkom Indonesia melalui IndiHome sudah menjangkau seluruh daerah di Bali, jadi inilah kesempatan memperkenalkan budaya Bali supaya makin mendunia.
BalasHapusBenar kak, salah satu Manfaat Internet untuk budaya di masing masing daerah, apalagi Internetnya Indonesia sudah menjangkau seluruh wilayah
HapusKereenn aku sendiri blm pernah liat gebug ende iniii mbak. padahal ke Bali dah 2x kayaknyaa wkwkwk, aku kudet deh kurang melek internet kayaknya :p
BalasHapusSeru banget ya Gebug Ende ini. Karena IndiHome, budaya-budaya seperti ini bisa makin dikenal bukan hanya bagi masyarakat Indonesia saja tapi juga mancanegara
BalasHapusBenar kak, Banyak budaya Indonesia yang masih belum di kenal, semoga dengan makin luasnya jaringan internet semua makin di kenal.
Hapussaya baru tahu tradisi ini mbak. Baru baca saat ini. ternyata memang dengan internet kita bisa mengetahui banyak hal, termasuk budaya di Indonesia yang memang sangat banyak di setiap pelosok tanah airnya.
BalasHapusSiap kak, semoga memberikan referensi jika sedang wisata ke Bali
Hapus