Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

IMF dan Bank Dunia Datang, Siapa Yang Senang?

Hello Bro n Sis, IMF dan Bank Dunia Datang Siapa Yang Senang? Ekonomi, suatu kata yang memiliki banyak makna, bahkan di jaman now kata ekonomi ini dapat di pergunakan untuk mendulang popularitas. Ekonomi bisa menjadi 2 sisi baik dan buruk tergantung dari sisi mana anda melihanya. www.3835.info

Tahun 2018 (IMF) International Monetary Fund bersama Bank Dunia akan menggelar pertemuan terbesar di abad ini, dan yang menjadi fokus disini adalah pemilihan Bali Indonesia sebagai lokasi atau tuan rumah perhelatan akbar tersebut. Entah apa alasan pemilihan Bali atau Indonesia sebagai tuan rumah apakah karena keberhasilan pertumbuhan ekonomi Indonesia atau sebaliknya?


IMF itu apa? mungkin jika anda seumuran dengan saya yang lahir di tahun 80 an pastinya sempat mendengar sekitar tahun 97 atau 98 dimana lembaga ini membantu kita eh meminjamkan duitnya ke Indonesia karena negara kita sedang mengalami krisis.

IMF adalah sebuah lembaga keuangan moneter international yang berpusat di Washington DC Amerika. IMF didirikan tahun 1945 tepatnya 27 desember, wah berselang 4 bulan an ya dari pendeklarasian Indonesia sebagai negara merdeka oleh Soekarno dan Bung Hatta.

Muncul lagi pertanyaan apa itu moneter? 
Moneter sesuai kamus Besar bahasa Indonesia adalah Mengenai, berhubungan dengan uang atau keuangan. 

Jadi kesimpulan untuk saya pribadi yang sedikit tahu dan mengalami langsung kejadian moneter saat itu memberikan sedikit gambaran apa itu krisis Moneter.

Krisis Moneter adalah persediaan uang di sebuah negara tidak seimbang, sehingga mengbuahkan inflasi yang sangat tinggi, Oleh karena itu, pemerintah perlu melakukan kebijakan moneter untuk mengatur persediaan uang dan menahan inflasi ini.

Bank Dunia atau World Bank juga merupakan lembaga keuangan International yang menyediakan pinjaman kepada negara berkembang untuk Program pemberian modal. Adapun salah satu tujuan bank dunia ini adalah untuk mengurangi kemiskinan.

Bank Dunia berkantor pusat juga di Washington DC Amerika, dan didirikan pada tahun 1944. Pendiri Bank Dunia adalah John Maynard Keynes dan Harry Dexter White demikian informasi yang saya dapatkan dari situs resmi mereka.

Kembali ke pertemua tahunan IMF dan Bang Dunia dimana bali Indonesia menjadi tuan rumah? bisa jadi sesuai dengan salah satu tujuan bank dunia tadi untuk mengurangi kemiskinan dan mengatasi krisis moneter maka Indonesia dinilai berhasil. bisa jadi begitu hanya mereka yang tahu alasan pemilihan tuan rumah ini.

Namanya pertemuan kelas dunia tentu akan di hadiri oleh para kepala negara atau paling tidak orang orang yang sangat berpengaruh di negara masing masing. menurut informasi bank Indonesia ada 189 negara yang akan turut serta sebagai anggita IMF dan Bank Dunia.

Selain itu ada para pelaku bisnis, ada pula Investor dan parlemen dari berbagai negara serta dari perbankan, organisasi masyarakat akademisi, media serta lain lain. sehingga totalan dari peserta yang hadir mencapai 15000 orang.

Pertemuan tahunan IMF dan World Bank di Bali ini akan berlangsung 8 sampai dengan 14 Oktober 2018. Selain mendatangkan banyak para pemagku keputusan dari berbagai negara tentu akan melibatkan banyak tenaga kerja untuk memperlancar perhelatan tersebut.

Bali Indonesia selaku tuan rumah juga berbenar, hal nyata yang kami rasakan di Bali adalah pembuatan under pas di dekat bandara Ngurah Rai, Under pas ke dua setelah simpang siur Dewa Ruci ini memang sudah tampak wujudnya dan di perkirakan akan selesai dan di pergunakan untuk memperlancar pertemuan IMF dan Bank Dunia ini.

Warga Bali baik yang berkecimpung di pariwisata ataupun tidak sejak awal tahun 2018 ini merasakan bagaimana macetnya jalan di sekitar pembangunan under pass, tapi kita semua sadar jika sudah selesai pembangunan nanti lalu lintas di sekitar bandara akan semakin lancar.

Pemilihan Bali Indonesia sebagai tuan rumah harus di manfaatkan sebaik baiknya, bagaimana tidak jumlah peserta dan official di prediksi akan melebihi 15.000 orang. Bisa di prediksi dengan kasat mata saja, harga hotel di Nusa Dua sekitar $ 500 per malam, dan acara ini di gelar 6 hari.

Berapa tuh jika anda hitung? angka sangat fantastik yaitu $ 7.500.000 per hari dengan asumsi ke 15.000 orang tadi menginap di kamar yang identik. tentu selain kamar atau akomodasi peserta juga akan melakukan kunjungan wisata bukan.

Untuk ketersedian kamar di wilayah nusa dua sih cukup karena ada banyak hotel disana,pertanyaannya selain akomodasi dan objek wisata apa lagi yang di dapat oleh bali Indonesia selalu tuan rumah? ini bukan pesta olah raga dimana kita dapat menjual pernak pernik untuk pendukung, ini pertemuan untuk menghasilkan kebijakan baru.

Hadirnya lebih dari 15.000 orang tentu akan berdampak langsung dan dampak tak langsung bagi Bali Indonesia, dampak langsungnya ya itu tadi para pekerja dan pihak yang berhubungan ke acara akan merasakan, namun dampak tak langsungnya adalah, Bali Indonesia dapat promosi objek wisata.

Para peserta ataupun Indonesia yang menjadi tuan rumah tentunya sudah menyiapkan berbagai hal dalam memperkenalkan Indonesia secara umum ke peserta dari bebagai negara ini, misalnya promosi sumber daya yang dimiliki, serta objek wisata yang layak di kunjungi.

Selain itu indonesia bisa promosi potensi potensi Indonesia secara umum, karena banyak daerah di Indonesia yang belum terjamah dan membutuhkan investor guna mengembangkan daerah tersebut agar mampu unjuk gigi serta memberikan penghasilan bagi warganya.

Untuk Bali sendiri karena saya lahir dan besar di sini sangat merasakan bagaimana pertumbuhan pariwisata dan berbagai sarana pendukung di bali selatan sangat pesat, sangat bertentangan dengan pertumbuhan dan pengembangan wisata serta objek pendukungnya di kawasan bali lainnya seperti Bali Barat, Bali Utara ataupun Bali timur.

Padahal dari sisi pesona alam dan berbagai kebudayaan yang di miliki tiap tiap daerah ini tak kalah di bandingkan dengan Bali selatan dalam hal ini Badung dan Denpasar. inilah salah satu sebab mengapa pemuda atau mereka yang hendak mencari kerja merantau ke Badung dan Denpasar meninggalkan kampung halaman karena di kampung halaman tak menjamin kelangsungan usaha.

Pertemuan IMF dan Bank Dunia di Bali Indonesia merupakan pertemuan keuangan yang pernah di adakan di Indonesia, Kita harus mendukung dan menunjukan ke dunia jika Indonesia memiliki potensi besar dan memiliki tenaga kerja handal. 

Dengan memberikan pelayanan serta menjadi tuan rumah yang baik tentunya Indonesia secara umum dapat manfaat dari pertemuan ini, Indonesia akan di lirik dunia dalam hal ini 189 negara peserta, Indonesia dapat memperkenalkan berbagai potensi baik itu energi, serta berbagai bidang untuk di promosikan.

Bagi Bali secara khusus sudah mendapatkan manfaat secara langsung dalam hal fasilitas jalan yang tengah di kerjakan terutama jalan di septuran bandara I Gusti Ngurah Rai dengan pembangunan Under Pasnya. Dampak langsung lainnya yaitu tenaga kerja di bidang perhotelan serta akomodasi pendukung akan menikmati panennya ketika pelaksanaan pertemuan nanti.

Manfaat pertemua IMF dan Bank Dunia di Bali Indonesia tentu bukan hanya kewajiban segelintir orang saja, harus ada komitmen dari Indonesia agar tak menyia nyiakan berkumpulnya pemimpin dunia serta official mereka di Bali Indonesia nanti.

Pemerintah Indonesia harus melihat ke berbagai aspek, jangan hanya ke pembangunan akomodasi saja, lihat juga beberapa daerah di sekitar khususnya Bali dimana ada kesenjangan antara Bali selatan dan Bali Utara, Bali Barat dan Bali Timur.

Secara pribadi saya punya usulan di sela sela pertemuan Ajaklah mereka untuk memberikan berbagai kontribusi misalnya dari sisi budaya saat pertemuan berlangsung. selain itu adakan kunjungan ke beberapa tempat di Bali Barat, Bali Utara atau Bali Timur agar peserta juga tahu bahwa Bali bukan hanya Nusa Dua.

IMF dan Bank Dunia Datang Siapa Yang Senang? Pelaksanaan pertemua IMF dan Bank Dunia di Bali Indonesia 2018 bukanlah pertemua kecil, ini adalah pertemua besar, jangan sampai kita menyia nyiakan kesempatan ini, bagaimana pemerintah merangkul dan mengoptimalkan pelaksanaannya hingga tepat sasaran.

Menjadi tuan rumah yang baik memang sudah menjadi kewajiban, dibalik itu semua siapakah yang akan senang atau menerima manfaat atas kedatangan IMF dan Bank Dunia ke Bali Indonesia? jangan sampai kita hanya menjadi tuan rumah semata namun tak dapat menikmati hasil baik itu hasil langsung maupun hasil tak langsung.

Tak ada momentum sebaik ini, momen apa yang bisa menghadirkan 15000 orang dalam satu waktu. selain itu orang orang yang hadir jug abukan orang kelas teri, melainkan mereka adalah kelas kakap semua. 

Apakah pertemuan seperti ini akan ada lagi beberapa tahun mendatang? saya rasa tidak karena in ilembaga dunia mereka pastinya akan memilih negara lain sebagai lokasi pertemuan. oleh karena itu jangan sia siakan momentum ini. 

Event besar ekonomi tahun 2018 akan di laksanakan di Bali Indonesia serta berlangsung sekitar 1 minggu. apakah kita hanya akan menjadi penonton? atau jika ada anggaran atau program dari pemerintah kemana kita harus mencari Informasi?

Cermin sebuah negara atau pertaruhan kita sebagai bangsa Indonesia akan terwujud di pertemuan ini, seberapa maksimal pemerintah kita dapat memanfaatkan peluang pada agenda dunia seperti ini? 

Di tahun 2018 ini Indonesia di daulat bukan hanya sebagai tuan rumah pertemuan IMF dan Bank Dunia ini semata melainkan sebagai Tuan Rumah Asean Games 2018. Saatnya rapatkan barisan dan berjuang memberikan yang terbaik. Berikut beberapa Implementasi dari 4 pilar MPR RI yang harus kita terapkan di kehidupan adalah
Berhenti saling menyakiti, Mulailah saling Menghormati
Stop marah - marah, Mulailah Bersikap Ramah
Berhenti Berseteru, Mulailah Bersatu
Berhenti Silang pendapat, Mulailah Mencari Mufakat
Berhenti Malas, Mulailah Bekerja Keras

Jangan sampai momentum sebesar ini hanya segelintir orang saja yang menikmati, Berbagai sektor dapat berpartisipasi. Semoga pelaksanaan pertemuan IMF dan Bank Dunia 2018 yang di selenggarakan di Bali Berjalan lancar dan dapat memberikan hasil atau kebijakan menguntungkan para Pelaku Bisnis, para Investor, Pekerja, dan Indonesia secara menyeluruh. Merdeka !
Manik Swadiaya
Manik Swadiaya Content Creator Lifestyle, Technology and Automotive

Posting Komentar untuk "IMF dan Bank Dunia Datang, Siapa Yang Senang?"