Ijin Medsos Untuk Live!?
Hello Bro n Sis, Ijin Medsos Untuk Live!? - Sebuah link berita di bagikan rekan lewat media sosial, dimana inti dari kabar tersebut adalah ada sebuah perusahaan menggugat UU No. 32 Tahun 2002 tentang penyiaran ke mahkamah konstitusi. www.3835.info
Menurut aku pribadi sih jika siaran langsung di jadikan acuan sejak jaman telpon rumah juga ada tuh siaran lasngung, Misal ada sebuah kejadian, seseorang melaporkan secara langsung lewat telpon apa bedanya dengan laporan langsung lewat jaringan internet? sama sama langsung kan?
Kabar lain siap hadang tiktok, IG lahirkan fitur baru bernama Instagram Reels, atau yang suka custom motor bisa simak nih modifikasi scoopy ring 14 jadi ring 12
Terlepas dari tujuan apa tentang gugatan ini yang jelas media sosial sekarang memang sudah menjelma menjadi sebuah industri, bukan hanya industri media tukang ojekpun dulu sempat memanas lantaran pasarnya tergerus, tetapi lambat laun mereka mau tak mau harus mengikuti ubahan ini.
Tukang ojek sekarang sudah biasa tuh menggunakan aplikasi, setelah di pikir jangkauan konsumen lebih luas tidak sekedar menunggu di pangkalan. Selanjutnya toko dan industri rumah tangga juga sangat terbantu berkat adanya internet.
Sebagai salah satu penggiat industri rumahan aku merasakan bagaimana promosi ke konsumen lebih terjangkau dan tepat sasaran, Siaran langsung proses buat juga kita tayangkan kok, hal ini bertujuan untuk pembeli kita paham secara garis besar bagaimana produk tersebut di buat.
Tidak mungkin dong kita usaha kecil mengundang media besar hanya untuk promosi, biaya dari mana jika harus mengundang media besar. Media besar itu cakupannya sangat luas, jika kita industri kecil akan sangat susah untuk menargetpan konsumen lewat media besar. Ini menurut aku loh.
Misal aku jualan mie ayam di Bali dekat kampus, tidak akan maksimal jika kita menggunakan media besar untuk promosi. alangkah baiknya kita memakai Medsos dengan jangkauan sekitar kita, kita juga bisa live untuk menjaring konsumen sekitar yang membutuhkan mie ayam.
Jika tuntutan ini di setujui, maka penggunba media sosial tak dapat bebas melakukan kegiatan seperti yang sudah di perbuat selama ini. Hanya media besar yang dapat melakukan siaran langsung. Bagaimana opini kamu?
Hal senada ini kembali aku mungkin kasi gambaran ke transportasi dimana sebuah perusahaan besar memang memiliki ijin untuk menekuni bidang ini. Mereka membayar pajak khusus, begitu ada transport online mereka juga seakan kebakaran jenggot.
Di beberapa daerah bahkan di luar negeri sempat juga nih ramai, mereka memboikot transport online. Tetapi sekarang setelah di cerna sebetulnya bisa sejalan kok dan bukan sebagai saingan.
Mungkin hal ini yang juga di rasakan media infomrasi khususnya media besar, Jika di kekang kita bisa seperti korea utara dong, dimana masyarakatnya nyaris tak dapat mengakses internet.
Mengingat ini adalah sebuah industri, pastinya kekuatan modal sangat berperan di sini, Tetapi jika tak ada aturan maka informasi yang ada sangat susah untuk di saring kebenarannya.
Memang harus ada kesepakatan nih tentang pengertian siaran langsung, agar tak salah kaprah, misal aku menyiarkan langsung orang main layangan di halaman rumah, apakah ini termasuk kedalam pelarangan?
Sebagai pengguna internet aku juga butuh informasi lain selain infomrasi dari media besar, media besar itu banyak kabar berat, kita butuh yang ringan ringan, yang menurut aku sangat jarang bisa di dapat industri besar.
Main layangan ini tak mungkin lah media besar mau meliput, live lagi hahaha. pastinya mereka memikirkan siapa yang akan menonton, kemudian siapa yang akan mau pasang iklan, dan siapa pembawa acaranya.
Ijin Medsos Untuk Live!? - Memang membutuhkan kepala dingin dalam memutuskan hal ini dan tak harus buru buru. Luasnya wilayah Indonesia tak mampu di jangkau oleh media besar sekalipun, Alangkah baiknya saling bersinergi untuk berbagi kabar tentang Indahnya Indonesia
Yup. Masih banyak aspek lagi yang perlu dipertimbangkan, memang ya.
BalasHapusSaya malah baru tau ada isu begini.
Mungkin penggugat lupa sekarang era konvergensi media di mana media-media bertemu dan saling bersaing terutama media digital yang lebih praktis dan variatif. Banyak banaget manfaat live di IG atau Youtube, tergantung cara pakainya. Harusnya mereka bersaing bikin acara yang bermutu, bukan mencegal lewat perundangan. Ya kita lihat saja edning-nya.
BalasHapusKetika Tiktok merajai Amerika sekarang, para pejabat dan petinggi di sana mulai jengah dan bahkan sudah melakukan berbagai upaya untuk menjegal bahkan menguasai Tiktok. Adanya fitur instagram yang baru yang menyaingi Tiktok merupakan salah satu upaya dari Amerika untuk menjegal dominasi China negeri asal Tiktok bermula.
BalasHapusMemang harus ditanggapi dengan kepala dingin sih. Harus jelas aturannya mungkin yang dimaksud live yang nggak diizinkan itu yang seperti apa. Tapi gimana ya, memang sekarang daya pikat tv sudah berkurang sih. Saya juga di rumah nggak ada TV fine2 aja, tapi kalau nggak internet, duh aduh.... nggak kuat deh, wkwk.
BalasHapusgugatan yang aneh, bukankah kita semua diajarkan untuk belajar beradaptasi dan sekarang saatnya media besar beradaptasi, bukankah begitu seharusnya ?
BalasHapusHmm bingung juga jadinya karena di satu sisi semua punya efek negatif dan positif
BalasHapusNamun kalau disuruh nemilih, live di IG lebih aman karena durasi cuma 1 jam
Sejak pandemi dan banyak live materi gratis gitu, aku sih malah terbantu banget sebenernya karena malah jadi banyak belajar. Tp tergantung peminatnya jg mah skrg ini mengenai hal ini, baik yg suka live atau yg menonton
BalasHapusWaah ijin medsos untuk live ini beberapa waktu lalu lagi tranding topik ya. Hahaha ada-ada aja ya, penggugat sampai segitunya membatasi kreasi orang lain di media sosial.
BalasHapusKalo menurut saya sih live di medsos sah-sah saja selama itu sesuai dengan norma dan etika masyarakat serta agama..
Saat ini Pemerintah terlalu sibuk mengurusi hal yang sebenernya tidak perlu diurusi. Banyak hal penting lainnya yang lebih urgent yang seharusnya mendapatkan perhatian lebih. Semoga Pemerintah Indonesia cepat dipulihkan pola pikirnya :)
BalasHapus